Kamis, 30 Maret 2017

Yuk Ikut Melepas Ribuan Lampion Menghiasi Langit Malam di Candi Borobudur


Perayaan Waisak di Candi Borobudur tidak hanya ditunggu-tunggu oleh umat Buddha, namun perayaan yang identik dengan lampion juga menjadi agenda yang paling dinantikan oleh para wisatawan domestik bahkan sampai mancanegara. Tiap tahunnya, Candi Borobudur menjadi tempat perayaan Waisak terbesar karena merupakan pusat berkumpulnya penganut agama Buddha baik dari berbagai kota di Indonesia bahkan banyak penganut yang sengaja datang dari luar negeri. Pada tahun ini, Hari Raya Waisak jatuh pada Kamis 11 Mei 2017 dengan acara puncaknya yaitu pelepasan lampion yang paling banyak dinantikan oleh para wisatawan.


image : dreamgedejogja.blogspot.co.id
Alasan Hari Raya Waisak diperingati pada bulan Mei adalah karena bertepatan saat bulan purnama yang didalamnya terdapat 3 unsur penting bagi umat Buddha yaitu kelahiran, pencerahan dan kematian Sang Buddha Sidharta Gautama. Selain biksu, banyak juga umat Buddha yang datang dari berbagai daerah bahkan luar negeri yang datang ke Candi Borobudur untuk melakukan doa, ritual dan meditasi.

Perayaan ini dimulai dari Candi Mendut, kemudian berjalan ke Candi Pawon dan selanjutnya menuju ke Candi Borobudur sebagai tempat utama penyelenggaraan Hari Raya Waisak. Setelah rangkaian ritual keagamaan selesai, kini saatnya untuk melepaskan ribuan lampion kertas ke langit sebagai lambang untuk melepaskan amarah, hawa nafsu dan energi negatif lainnya. Momen inilah yang ditunggu-tunggu oleh para umat Buddha dan turis yang datang. Para umat Buddha dan turis yang berkumpul di area Candi Borobudur akan memegang lampion yang sudah siap diterbangkan, kemudian melepaskan lampion tersebut secara perlahan. Langit yang gelap akan dipenuhi oleh ribuan lampion cantik yang terbang ke langit yang luas. Hari Raya Waisak merupakan acara keagamaan,oleh karena itu para pengunjung atau wisatawan sangat dibatasi jumlahnya. Jika kamu ingin turut berpartisipasi dalam perayaan ini, tentunya kamu harus menjaga ketenangan, ketertiban, memakai pakaian yang sopan, dan menghormati umat Buddha yang sedang melakukan ibadah.

Sumber : liburnasional.com, masvay.com
Image : jogja.semberani.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar