Rabu, 14 Juni 2017

Intip Tradisi Unik Ramadhan di Belahan Dunia Ini Yuk!


Bulan Ramadhan tidak hanya ditunggu kehadirannya di negara yang mayoritas beragama Islam, ternyata banyak tradisi unik saat bulan Ramadhan di belahan dunia lainnya lho seperti Jepang, Jerman bahkan Rusia. Seperti apa saja keunikannya?







1. Jepang




images : corong.id

Saat Ramadhan tiba, sesama umat Islam di Jepang saling berbagi kebahagiaan. Tempat yang paling populer saat bulan Ramadhan tiba di Jepang yaitu Japan Islamic Centre. Umat Muslim yang berada di Jepang membuat semacam panitia khusus bulan puasa yang bertugas menyusun kegiatan yang akan digelar sepanjang bulan Ramadhan. Kegiatan tersebut seperti dialog keagamaan, majelis taklim, shalat tarawih berjamaah, hingga penerbitan buku-buku keagamaan. Panitia tersebut juga menerbitkan jadwal puasa dan mendistribusikan ke mesjid, rumah keluarga Muslim dan restoran halal yang berada di seluruh Jepang.


2. Jerman


images : picture-alliance/dpa


Umat Islam yang berada di Jerman didominasi oleh penduduk Turki yang tinggal di negara ini. Oleh karena itu, saat Ramadhan tiba atmosfir Turki akan sangat terasa. Tradisi unik yang ada di Jerman saat bulan Ramadhan yaitu adanya suus (minuman berbahan baku gula hitam), dschellab (gula dan sirup kurma), qamrudin (jus aprikot), qata'ef (kue kering yang direndam sirup gula) dan kalladsch (adonan pilo isi kacang-kacangan).


3. Rusia


images : anehtapinyata.net


Selama 17 jam, umat Muslim di Rusia harus melaksanakan puasa dan merupakan salah satu durasi puasa terlama di dunia. Di Rusia terdapat sekitar 8.000 masjid dan 20 juta umat muslim serta 2 juta diantaranya tinggal di Moscow. Menu berbuka puasa di Rusia selain menyantap kurma dan buah-buahan, namun mereka juga mengkonsumsi makanan berupa roti yang terbuat dari tepung yang diisi dengan berbagai aneka masakan. Khinglash adalah sebutan jika roti tersebut berisi labu ataupun keju, sedangkan Galnash jika terbuat dari gandum. Sementara untuk minumannya, masyarakat Rusia minum kvass yaitu minuman tradisional non-alkohol yang dihasilkan dari proses fermentasi yang dicampur dengan perasa buah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar